Jumat, 09 April 2010

Masalah Kesehatan Yang Terjadi Pada Anak “Dermatitis Atopik (Eksim Susu)”

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Dermatitis atopik atau eksim susu adalah peradangan kulit yang bersifat kronik, hilang timbul yang disertai rasa gatal. Kelainan kulit ini biasanya terjadi pada bayi dan anak. Dermatitis atopik ini lebih banyak terjadi pada bayi usia 0 hingga anak 18 tahun.

Bentuk klinis dari dermatitis atopik terbagi atas :
1. Bentuk infantil (2 bulan – 2 tahun) : Nama awam adalah eksema susu. Kelainan kulit berupa eritema berbatas tegas, dapat disertai papul-papul dan vesikel-vesikel miliar. Biasa mengenai daerah kedua pipi, tangan dan kaki.
2. Bentuk anak (3 – 10 tahun) : Merupakan kelanjutan dari bentuk infantil. Kulit tampak lebih kering (xerosis) yang bersifat kronik dan mengenai daerah fleksura antekubiti (lipat lengan), poplitea (lipat paha), tangan kaki dan periorbita.
3. Bentuk dewasa (13 – 30 tahun) : Kelanjutan dari bentuk infantil dan anak. Lesi selalu kering dan terdapat likenifikasi (kulit menjadi tebal dan keras). Distribusi ialah di tengkuk serta daerah fleksura antekubiti (lipat lengan), poplitea (lipat paha).
B. ETIOLOGI
1. Dermatitis atopik ini penyebabnya adalah multifaktorial, termasuk di antaranya faktor genetik, emosi, trauma, keringat, dan faktor imunologis.
2. Penggunaan sabun atau deterjen, bahan kimia (alkohol,astrigen) dapat memicu terjadinya rasa gatal pada kulit.
3. Keringat berlebihan, disebabkan lingkungan yang bersuhu panas/dingin dan kelembaban tinggi atau rendah, sinar matahari.
4. Menghirup tungau debu rumah, bulu binatang, serbuk sari, karpet, boneka berbulu.


C. MANIFESTASI KLINIK
Biasanya gejala dan tanda pada dermatitis atopik mulai timbul ketika usia 6 bulan, jarang sebelum usia 8 minggu.
1. Ruam berkeropeng yang berwarna merah dan berair.
2. Rasa gatal yang amat sangat dan menimbulkan kelainan kulit yang kurang menarik dipandang
3. Dalam keadaan akut, yang pertama tampak kemerahan, lumpur dan banyak kerak.
4. Pada bayi lesi kulit tampak pada wajah dan bokong. Pada anak yang lebih tua dan remaja lesi tampak lebih sering muncul di tangan dan kaki, di belakang lutut, dan lipat siku.
5. Pruritus hebat menyebabkan berulangnya peradangan dan pembentukan lesi.
D. PATOFISIOLOGI
Dibandingkan dengan kulit normal, kekeringan kulit pada dermatitis atopik karena ada penurunan kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi di transepidermal, dan penurunan isi air. Pada bagian kehilangan air mengalami kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit, menjadi lebih gatal. Gosokan dan luka garukan dari kulit karena gatal merupakan respon dari beberapa keluhan kulit di klinik.

E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada anak dengan dermatitis atopi yaitu alergi saluran napas dan infeksi kulit oleh kuman sthapylococcus aureus dan virus Herpes Simplex.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah perifer ditemukan eosinofilia dan peningkatan kadar IgE
2. Dermatografisme putih penggoresan pada kulit normal akan menimbulkantiga respons , yakni berturut-turut akan terlihat garis merah ditempat penggoresan selama 15 detik, warna merah disekitarnya selama beberapa detik, dan edema timbul sesuah beberapa menit. Penggoresan pada pasien atopik akan bereaksi berlainan. Garis merah tidak disusul warna kemerahan, tetapi kepucatan selama 2-5 menit, edema tidak timbul. Keadaan ini disebut dermatografisme putih.
3. Percobaan asetilkolin. Suntikan secara IC 1/5000 akan menyebabkan hiperemi pada orang normal. Pada orang dengan dermatitis atopik akan timbul vasokonstriksi, terlihat kepucatan selama 1 jam.
4. Percobaan histamin. Jika histamin fosfat disuntikkan pada lesi, eritema akan berkurang dibandingkan dengan orang lain sebagai kontrol. Kalau obat tersebut disuntikkan parenteral tampak eritema pada kulit normal.
G. PENATALAKSANAAN
1. Mandikan si kecil 2 kali sehari dengan air dingin, gunakan sabun yang mengandung pelembab. Setelah mandi dan dikeringkan segera oleskan obat topikal 2 kali sehari pada kelainan kulitnya.
2. Supaya kulit tak menjadi kering, oleskan pelembab 2 kali sehari sehabis mandi. Walaupun kulit sudah sembuh, pemakaian pelembab tetap dianjurkan untuk mengatasi kekeringan pada kulit.
3. Hindari faktor pencetus
4. Krim atau salep corticosteroid bisa mengurangi ruam dan mengendalikan rasa gatal.
5. Antihistamin (difenhidramin, hydroxizini) bisa mengendalikan rasa gatal, terutama dengan efek sedatifnya. Obat ini menyebabkan kantuk, jadi sebaiknya diminum menjelang tidur malam hari.

H. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Data subyektif
• Pruritus
• Nyeri
• Kecemasan
• Malu
b. Data objektif
• Eritema
• Vesikel
• Warna
• Suhu
• Kelembapan / kekeringan
• Tekstur kulit
• Lesi
• Vaskularitas

I. Rencana Keperawatan


No Rencana Keperawatan
Rasional
Diagnosa
Keperawatan Tujuan Intervensi
1.
































2.






















3.




















Gangguan integritas kulit b.d kekeringan pada kulit






























Resiko kerusakan kulit b.d terpapar alergen



















Perubahan rasa nyaman b.d pruritus
















Klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang baik dan turunnya peradangan, ditandai dengan :
a.Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit
b. Berkurangnya derajat pengelupasan kulit
c. Berkurangnnya kemerahan
d. Berkurangnya lecet karena garukan
e. Penyembuhan area kulit yang telah rusak













klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan Menghindari alergen

















klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan
a. Berkurangnya lecet akibat garukan
b. Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal
c. Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman















a. Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.
b. Gunakan air hangat jangan panas.



c. Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive. Hindari mandi busa.





d.Oleskan/berikan salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari.

a. Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah diketahui.
b. Hindari binatang peliharaan.








c. Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat kerja, bila memungkinkan.

a. Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebanya (misal keringnya kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.
b. Cuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan formaldehid dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan pabrik.
c. Gunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak ada sabun yang tertinggal.









a. dengan mandi air akan meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim pelembab selama 2 – 4 menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air dari kulit.
b. air panas menyebabkan vasodilatasi yang akan meningkatkan pruritus
c. sabun yang mengandung pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat meningkatkan keluhan.
d. salep atau krim akan melembabkan kulit.


a.menghindari alergen akan menurunkan respon alergi

b. jika alergi terhadap bulu binatang sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di sekitar area rumah
c. AC membantu menurunkan paparan terhadap beberapa alergen yang ada di lingkungan.
a. dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif.
b. pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau allergen dari bahan kimia atau komponen pelembut pakaian.
c bahan yang tertinggal (deterjen) pada pencucian pakaian dapat menyebabkan iritasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar